Kamis, 21 November 2013

Untuk N: Maha Cinta Rahwana



Kau tau N bagaimana perasaan ku hari itu, hari dimana pertama kali kita bertemu, jika kau lihat senja sore itu, ya begitulah perasaan ku, cerah namun tenang. Perasaan yang entah kapan terakhir kali aku merasakannya. Klise kedengarannya, tapi begitu adanya.
                                    
N, kau pernah dengar ungkapan bahwa cinta itu tak pernah salah? Lalu apa kau mempercayainya? Jika iya, berarti kita sama. Seperti yang pernah rahwana katakan, ah barangkali kau tak pernah kenal rahwan. Anak muda sekarang tak banyak yang suka wayang. Baiklah, sebenarnya aku juga tak begitu mengenal siapa itu rahwana, tapi sepengetahuan ku, ia raksasa bermuka sepuluh atau dasamuka lalu orang-orang lebih mengenal ia sebagai rahwana sang raksasa dari alengka.

Saat itu dia begitu mencintai dewi sinta, kau pasti taulah siapa itu dewi sinta, ya dia istri sang rama, maka diculik kemudian disekaplah sinta oleh rahwana. Dalam penyekapan, sebelum perang maha dahsyat antara raksasa alengka melawan pasukan rama itu pecah, rahwana berujar kepada tuhan, "Tuhan! jika cinta ini memang terlarang lalu kenapa kau bangun megah cinta ini".

Singkat cerita, perang telah usai dan rahwana pun tewas, dewi sinta kembali kepada sang rama. Namun rama begitu murka terhadap sinta ketika dia tahu sang dewi mengandung, rama mendakwa bahwa pada peristiwa penyekapan, sinta telah "bercampur" dengan rahwana. Sinta sedih dengan tuduhan rama, dia menjelaskan bahwa dia tidak pernah "bercampur" dengan rahwana, karena kenyataannya rahwana takut menyentuh sinta karena dia tahu jika rahwana berani menyentuhnya, sang dewi tidak segan untuk bunuh diri. Namun rama tetap saja menuntut sinta untuk membuktikan kesuciannya dengan ritual pati obong, sebuah ritual lompat kedalam api.

Ritual pun dilaksanakan dan sinta selamat, bukti bahwa sinta benar-benar menjaga kesuciannya. Namun rama masih tetap ragu, kemudian dia menyuruh adiknya lesmana untuk membawa sinta ke tengah hutan dan membunuhnya. Lesmana menyanggupi, lalu diajaknya sinta ke tengah hutan. Alih-alih membunuh sinta, dia malah mebuatkan rumah pohon untuk ditinggali kemudian diceritakannya perihal maksud rama kepada sinta, sinta menangis sejadi-jadinya namun berterimakasih atas kebanikan lesmana.


Beberapa waktu setelah dia ditinggal lesmana di tengah hutan, usia kandungan sudah sampai pada waktu melahirkan. Tanpa pertolongan, sinta berjuang melahirkan anaknya. Dalam rasa sakit yang hebat dia berusaha meraih apa saja untuk digenggam sambil dia mendorong anaknya keluar. Malang dia menarik ekor ular raksasa. Kaget dan panik, dua anak kembar sinta lahir, namun sinta sendiri tak selamat (begitu mulia perjuangan seorang ibu ya N).

Dalam keadaan keritis itu jiwa rahwana menerobos keluar dari dhurma (alam sesudah mati) untuk menjemput kedua anak kembar sinta dan menyerahkan dalam asuhan resi sakti. Dalam perjalanannya menuju kahyangan demi menemui sang resi, rahwana membentangkan dua anak kembar yang akhirnya diberi nama lava dan khusa kepada dunia. Dia bertutur "hai dunia!! sesungguhnya siapa yang bajingan? aku atau rama?".

Ya begitulah cinta N, tak ada yang benar-benar baik dan sepenuhnya salah dalam cinta.
Jika sekarang kau sedang merasa bersalah dan diam ya tak apa, barangkali kau memang benar-benar cinta dia atau kau hanya sedang ragu dengan cinta itu sendiri. 
Sedang aku, aku tentu berharap yang kedua.

*maaf N kalo tulisan ku jelek dan banyak ngutip. Namanya juga masih belajar.
Cerita dikutip dari pagelaran seni dalang edan Sujiwotedjo #MahaCintaRahwana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar